Rabu, 03 September 2008

Danau Paniai

Percaya atau tidak ternyata Danau Terindah di Dunia terletak di Indonesia tepatnya Indonesia bagian timur. Tepatnya di Danau Paniai, danau ini merupakan danau terindah berdasarkan pertemuan 157 Utusan berbagai negara yang memiliki Danau di Negaranya. berikut ini merupakan Kutipannya. 



JAYAPURA: Sebanyak 157 utusan dari negara-negara pemilik danau di dunia menurut rencana pada tahun ini akan berkunjung ke Kabupaten Paniai, Papua, untuk melihat dari dekat Danau Paniai yang menyimpan potensi wisata alam yang prospektif.

Bupati Paniai Naftali Yogi kepada Antara di Jayapura,mengatakan, keinginan 157 negara itu disampaikan saat berlangsungnya Konferensi Danau se-Dunia di India pada 30 November 2007.


Bupati Yogi yang juga turut hadir dalam konferensi tersebut mengatakan, negara-negara pemilik danau di dunia itu menilai Danau Paniai di Papua merupakan satu-satunya danau yang terindah dan masih belum dijamah tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Dikatakannya, Danau Paniai yang berada pada ketinggian 7.500 meter di atas permukaan laut itu kondisinya sampai sekarang masih alami, karena belum tercemar sehingga menjadi perhatian 157 negara untuk mengunjunginya.

Menurutnya, dalam Konferensi Danau se-Dunia di India itu disepakati pula untuk bersama-sama ikut melestarikan Danau Paniai karena merupakan danau terbaik dan terindah di dunia.

Ia mengatakan, untuk menyambut kedatangan duta 157 negara pemilik danau itu, pihaknya saat ini sedang membangun jalan mengelilingi danau dan rumah-rumah penginapan.

Diharapkan dengan kunjungan 157 negara ke Danau Paniai, maka mereka pun tergerak untuk memberikan bantuan dalam rengka melestarikan danau ini sehingga tetap menjadi danau yang terbaik dan terindah di dunia.

Selain mempersiapkan jalan dan penginapan, kata Bupati Yogi, pihaknya juga terus melestarikan nilai-nilai seni budaya masyarakat setempat yaitu seni budaya Suku Mee dan Suku Moni.

Pelestarian seni budaya tersebut telah dimasukkan ke dalam kurikulum lokal guna diajarkan kepada murid Sekolah Dasar (SD) mulai dari kelas satu sampai kelas enam, demikian Bupati Naftali Yogi menjelaskan.

Sumber : kaskus.us

Sabtu, 30 Agustus 2008

Gunung Bromo


Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Sejarah Letusan Gunung Bromo
Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai tempat wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.

Sejarah letusan Bromo: 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.

Disekitar Gunung Bromo terdapat warga keturunan suku Tengger yang menganngap bahwa Gunung Bromo adalah Gunung Suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Sumber : Bromo

Pura Ulun Danu


Pura Ulun Danu adalah pura terbesar setelah pura Besakih, terletak disebelah barat dari Danau Bratan dan di dataran tinggi Bedugul sekitar 1239 meter diatas permukaan air laut.

Pada awalnya pura ini terletak di sebelah Utara dan Barat, namun setelah terjadinya bencana alam pada tahun 1926, Letak Pura ini dipindah ke arah Barat seperti sekarang.

Pura Ulun Danu dibangun untuk memuja Dewi Danu atau Dewi Danau, hal ini dikarenakan pada jaman dahulu Pura ini terletak pada daerah irigasi sehingga masyarakat berdatangan memohon untuk mendapatkan berkah agar panen musim ini berlimpah.

Sekilas mengenai sejarah Pura Ulun Danu yang saya kutip dari www.parisada.org
"Kilasan sejarah Pura Ulun Danu Beratan dapat diketahui berdasarkan data arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi.
Data Arkeologi. Di depan halaman sebelah kiri dari pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan (teras). Bisa diperkirakan bahwa lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan terdiri, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.

Data Dalam Babad Mengwi. Lontar Babad Mengwi secara tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan Pura Taman Ayun. Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian Pura Taman Ayun yang upacaranya dilaksanakan pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 (1634 M). Berdasarka uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut dapat diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti"."

Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.

Kamis, 28 Agustus 2008

Pantai Kuta

Pantai Kuta (Kuta Beach) sapa sih yang tidak mengenal dengan pantai yang indah ini. Ya, Pantai Kuta yang terletak di kabupaten Badung ini memang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia.

Pantai Kuta terkenal dengan keindahan matahari terbenamnya, sehingga mendapat julukan sebagai Sunset Beach. Banyak Turis yang berdatangan baik domestik maupun mancanegara.

Selain itu Pantai Kuta juga terkenal dengan tempat surfingnya, sehingga pertumbuhan perekonomian disana sangat tinggi dan cepat. Saat ini di sekitar Pantai Kuta sudah banyak terdapat toko-toko dan Hotel yang berdiri megah di sekitar Kuta.

Pantai Kuta paling banyak mendapatkan banyak tamu pada saat musim liburan, hampir semua masyarakat mengunjungi pantai kuta, untuk menikmati keindahannya secara langsung.

Disekitar Pantai Kuta banyak terdapat tempat wisata lainnya, seperti WaterBoom (Bagi yang mau bermain Air sepuasnya) ada juga Centro (Bagi yang mau belanja) dan ada Juga Pub dan Diskotik (bagi yang demen dugem nih).

Jadi emang tepat kalo Kuta bisa menjadi daerah tujuan wisata no 1 di Bali.

Pasar Seni Sukowati

Pasar Seni Sukowati terletak di kabupaten Gianyar, Pasar ini merupakan tempat tujuan utama bagi para pencari barang kesenian baik Domestik maupun Mancanegara. Pasar Seni Sukowati letaknya sekitar 20km dari jantung kota Denpasar. Walaupun jaraknya 20 Km, waktu yang ditempuh hanya membutuhkan waktu -/+ 30menit jika melalui Jalan By Pas Ida Bagus Mantra.

Di Pasar Seni Sukowati terdapat berbagai macam barang hasil kesenian tangan asli dari bali, bisa berupa baju, kain, pernak-pernik, kerajinan bambu, lukisan dan juga lain-lainnya. Harga yang ditawarkan di Pasar Seni Sukowati juga sangat bervariasi malah saya menilainya sangat murah jika kita bandingkan dengan barang - barang yang dijual di Denpasarnya.

So, kalo ke Bali lagi jangan jalan-jalan di Kuta aja, kita juga perlu nih mampir ke Pasar ini.

Sebuah saran dan Tips aja nih :
  1. Harga disini masi bisa ditawar !
  2. Oiya sediakan uang cash yang cukup, karena masi jarang yang menggunakan kartu Debit.
  3. Belanja yang banyak biar bisa dijual lagi...
Semoga bermanfaat ya....

Rabu, 27 Agustus 2008

Taman Air Narmada

Taman Air Narmada terletak di sebelah timur kota Mataram, tepatnya 11 kilometer dari pusat kota Mataram. Taman Air Narmada di bangun oleh Raja Karang Asem bernama Anak Agung Gede Ngurah, yang bertujuan untuk membuat sebuah taman dan tempat pemujaan Dewa Shiwa.

Di dalam Taman Air Narmada terdapat beberapa kolam, kolam terbesar yang ada di dalam komplek taman tersebut bernama Segara Anakan, yang sumber Airnya berasal dari Mata Air Gunung Rinjani.

Tak jauh dari kolam ini, ada sebuah tempat yang diyakini sebagai penghasil air awet Muda, Di dalamnya pengunjung dapat melakukan Persembhyangan yang ditujukan kepada Dewa Shiwa dan setelah itu mendapatkan Tirta dari sebuah tempat di dalam dinding yang Airnya tidak pernah kering, walaupun terus mengalir sepanjang hari. Air inilah yang diyakini sebagai Air Awet Muda.

Lingsar


Lingsar sebuah taman yang terletak tidak jauh dari Narmada, -/+ 7 kilometer dari Taman Air Narmada. Taman Lingsar ini merupakan sebuah bukti nyata bahwa Hindu dan Muslim dapat hidup secara berdampingan. Hal ini dikarenakan Pura Lingsar dan sebuah tempat melakukan ritual keagamaan muslim berada dalam 1 komplek.

Taman ini dibangun pada tahun 1714 dan sempat mengalami renovasi pada tahunn 1878. Taman ini dibangun sebagai Simbolis bahwa kerukunan antar Hindu Bali dan Muslim Sasak akan tetap terjaga.

Di dalam Komplek taman, ada sebuah kolam yang di yakini sebagai tempat untuk memohon segala sesuatu. Uniknya, kita harus menyiapkan uang logam pecahan berapa saja, lalu setelah berdiri membelakangi kolam tersebut uang logam tersebut kita genggam sambil mengucapkan permintaan kita, Setelah itu koin tersebut diletakkan diatas telapak tangan dan dilemparkan. Apabila Koin tersebut masuk ke dalam kolam maka permintaan anda akan dikabulkan, namun sebaliknya jika tidak masuk maka permintaan anda tidak akan dikabulkan. Kondisi ini sebenarnya kepercayaan masyarakat sekitar sana yang percaya akan cerita nenek moyangnya, namun saat saya mencoba dengan meminta kelulusan Ujian Nasional, hal itu dikabulkan.

Ya hal ini kembali lagi ke diri kita masing - masing mau percaya atau tidak.